MATERI PELAJARAN
MAKALAH
Disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Biologi
Disusun oleh :
Nama
: darul palah
Nim
: 1210206022
Kelas:
A
Semester:
III
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami
dapat menyusun makalah Materi Pelajaran. Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas
adanya sumbang sih dari berbagai sumber, oleh karenanya kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga makalah ini selesai disusun.
Makalah ini berisikan tentang
definisi dari materi pelajaran secara
keseluruhan, analisi materi pelajaran, serta kaitannya dengan tujuan dan
evaluasi pembelajaran.
Semoga kehadiran makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca khusunya para pendidik yang setiap harinya
berinteraksi dengan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Makalah ini tentunya masih terdapat
kekurangan untuk itu saran dan kritik yang konstruktif dari pembaca sangat
diharapkan oleh kami sebagai bahan perbaikan di kemudian hari.
Bandung,
28 September 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A.
Materi Pelajaran.................................................................................... 2
B. Analasisi
Materi Pelajaran.................................................................. .. 9
C. Kaitan
Tujuan Dengan Materi Pelajaran............................................... 9
D. Kaitan
Materi Pelajaran Dengan Evaluasi.......................................... 10
BAB III PENUTUP........................................................................................ 11
Kesimpulan........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
dapat dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar
mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan memenuhi tuntutan sosial, kultural,
serta religius dalam lingkungan kehidupannya.
Pengertian
pendidikan seperti ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang dilakukan dalam
konteks pendidikan seyogyanya terfokus pada upaya memfasilitasi proses
perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan yang dianut.
Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada
keberhasilan guru merancang Materi Pelajaran. Materi Pelajaran dapat ditentukan dengan
langkah-langkah : identifikasi
standar kompetensi dan kompetensi dasar, identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran, penentuan
cakupan Materi Pelajaran, urutan materi pembelajaran.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Materi
Pelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan
Analisis Materi Pelajaran?
3. Bagaimana kaitan tujuan dengan
Materi Pelajaran?
4. Bagaimana kaitan materi
pelajaran dengan evaluasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Materi Pelajaran
Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa
yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi
Pelajaran (instructionalmaterials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan.
Materi Pelajaran menempati
posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan
agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik. Artinya, materi
yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
tercapainya indikator .
Materi Pelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pemilihan Materi Pelajaran
adalah jenis, cakupan, urutan, dan
perlakuan (treatment) terhadap Materi
Pelajaran tersebut.
Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan
berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan
pengembangan Materi Pelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip,
maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan
tersebut.
1)
Jenis-Jenis Materi Pelajaran
Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasi sebagai
berikut.
a.
Fakta
yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama
objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau
komponen suatu benda, dan sebagainya.
b.
Konsep yaitu
segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil
pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya.
c.
Prinsip yaitu
berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil,
rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang
menggambarkan implikasi sebab akibat.
d.
Prosedur merupakan
langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan
kronologi suatu sistem.
e.
Sikap atau Nilai
merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya
nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat
belajar dan bekerja.
2)
Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi
Pelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
a.
Relevansi artinya kesesuaian. Materi
Pelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian
kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa
menghafal fakta, maka Materi Pelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan
konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya : kompetensi dasar yang harus
dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta
asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi
kelas X semester 1) maka pemilihan Materi Pelajaran yang disampaikan
seharusnya ”Referensi tentang hukum permintaan dan penawaran” (materi konsep),
bukan Menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi
prosedur).
b.
Konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat
macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika
Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
c.
Adequacy
artinya kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka
kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya, jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam
pencapaian target kurikulum (pencapaian keseluruhan SK dan KD).
Adapun dalam pengembangan Materi Pelajaran guru harus
mampu mengidentifikasi Materi Pelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di
bawah ini:
1)
potensi
peserta didik;
2)
relevansi
dengan karakteristik daerah;
3)
tingkat
perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik;
4)
kebermanfaatan
bagi peserta didik;
5)
struktur
keilmuan;
6)
aktualitas,
kedalaman, dan keluasan Materi Pelajaran;
7)
relevansi
dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8)
alokasi
waktu.
3)
Langkah-Langkah
Penentuan Materi Pelajaran
a.
Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar
Sebelum menentukan Materi Pelajaran terlebih dahulu perlu
di identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau
dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Harus
ditentukan apakah standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif,
psikomotor ataukah afektif.
·
Ranah
Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan
penilaian.
·
Ranah
Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin, dan
rutin.
·
Ranah
Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
b.
Identifikasi Jenis-jenis Materi Pelajaran
·
Ranah Kognitif
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian Materi
Pelajaran dengan tingkatan aktivitas
/ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai
untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah
kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan
prosedur.
i.
Identifikasi
materi pokok pada kompetensi dasar
Materi pokok merupakan berisikan butir-butir bahan
pembelajaran pokok yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai suatu
kompetensi dasar. Setiap kompetensi dasar sekurang-kurangnya mencakup dua
aspek, yaitu tuntutan atau tingkat kompetensi dan Materi Pelajaran. Dengan
demikian dalam identifikasi materi pokok maka dengan mencermati unsur Materi
Pelajaran pada kompetensi dasar.
ii.
Analisis
struktur isi pada materi pokok
Dari
materi pokok dapat dianalisis struktur isinya yang meliputi fakta, konsep, dan
prinsip serta prosedur. Cara yang paling mudah untuk menentukan struktur isi
pada materi pokok yang akan dibelajarkan adalah dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada materi pokok.
·
Ranah
Afektif
Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah afektif
ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi,
dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk
ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan, seperti pemberian respon,
penerimaan, internalisasi, dan penilaian.
Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor
ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik.
Dengan demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari
gerakan awal, semirutin, dan rutin.
c.
Penentuan cakupan Materi Pelajaran
Dalam
menentukan cakupan atau ruang lingkup Materi Pelajaran harus memperhatikan
apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur) aspek
afektif, ataukah aspek psikomotor,
karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka
tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media
pembelajaran yang berbeda-beda.
Selain
memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu
digunakan dalam menentukan cakupan Materi Pelajaran yang menyangkut keluasan
dan kedalaman materinya.
Keluasan
cakupan materi berarti menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang
dimasukkan ke dalam suatu Materi Pelajaran.
Kedalaman
materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di dalamnya yang harus
dipelajari oleh peserta didik.
Sebagai
contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di SD, SMP dan SMA, juga di
perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada setiap jenjang pendidikan
tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang pendidikan akan semakin luas
cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari dan semakin detail pula
setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia disinggung sedikit
tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi kimia mulai dipelajari
dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses fotosintesis semakin
diperdalam.
Kecukupan atau
memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan. Memadainya cakupan aspek
materi dari suatu Materi Pelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan
kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran
dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik di bidang jual
beli, maka uraian materinya mencakup:
1)
penguasaan
atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi;
2)
rumus
menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan;
3)
penerapan/aplikasi
rumus menghitung laba dan rugi.
Cakupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai
sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Misalnya dalam mata pelajaran Biologi di kelas X, salah
satu kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah " Membuat
produk daur ulang limbah ". Setelah
diidentifikasi, ternyata Materi Pelajaran untuk mencapai kemampuan tersebut
termasuk jenis prosedur. Jika kita
analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus dipelajari peserta didik
agar mampu membuat Surat Dagang sekurang-kurangnya meliputi: (1) membuat desain produk, (2) menentukan
alat dan bahan yang digunakan, (3) menentukan
langkah-langkah pembuatan.
d. Urutan
Materi Pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses
pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran
mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya.
Misalnya, materi operasi bilangan penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan mengalami kesulitan
mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum dipelajari. Peserta didik
akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum
dipelajari.
Materi Pelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup
serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu:
pendekatan prosedural dan hierarkis.
1) Pendekatan prosedural.
Urutan Materi Pelajaran secara prosedural
menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah
melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah: dalam menelpon, dalam
mengoperasikan peralatan kamera video,
cara menginstalasi program computer, dan sebagainya.
Contoh : Urutan
Prosedural (tatacara)
Pada mata pelajaran Biologi,
peserta didik harus mencapai kompetensi dasar ” Menjelaskan hubungan gen
(DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesisprotein”. Agar peserta didik berhasil mencapainya,
harus melakukan langkah-langkah berurutan mulai dari cara hubungan DNA-RNA-polipeptida,
transkripsi dan replikasi DNA, urutan proses sintesis protein. Prosedur
tersebut dapat disajikan dalam Materi Pelajaran sebagaimana dalam tabel di
bawah ini :
2) Pendekatan hierarkis
Urutan Materi Pelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
4.
Penentuan Sumber Belajar
Berbagai
sumber belajar dapat digunakan untuk mendukung Materi Pelajaran tertentu. Penentuan tersebut harus tetap
mengacu pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan.
Beberapa jenis sumber belajar antara lain:
1.
buku
2.
laporan hasil
penelitian
3.
jurnal
(penerbitan hasil penelitian dan
pemikiran ilmiah)
4.
majalah ilmiah
5.
kajian pakar bidang
studi
6.
karya profesional
7.
buku kurikulum
8.
terbitan
berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
9.
situs-situs Internet
10.
multimedia (TV, Video,
VCD, kaset audio, dsb)
11.
lingkungan
(alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
12.
narasumber
Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru
hanya bergantung pada satu jenis sumber sebagai satu-satunya sumber belajar.
Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut
seorang guru harus melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk
dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan
pembelajaran bukanlah usaha
mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu
peserta didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan
sumber belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan bahan
ajar dapat berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang diterbitkan
oleh Direktorat Pembinaan SMA.
B.
Analisis Materi Pelajaran
Analisis Materi
Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari keselulruhan materi
suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal yang harus dikuasai dan
dimiliki dalam proses pelajarannya. Materi pelajartan yang esensial itu mencakup
tentang konsep kunci keilmuwan, tema-tema utama, dan nilai-nilai dasar yang
memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut :
·
Universal, konsep
kunci keilmuwan itu memiliki tingkat generalisasi yang tinggi
·
Adaptf, artinya
dapat memberikan kemampuan kepada siswa untuk mengadaptasi perubahan dan
perkembangan pengetahuan dan teknologi
·
Transferable,
artinya konsep-konsep yang ada dalam pokok-pokok bahasan tersebut dapat
dimanfaatkan atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam berbagai pihak
·
Aplikatif,
memungkinkan untuk diterapkan atau diaplikasikan secara luas pada berbagai
bidang keilmuwan dan teknologi
·
Meaningful, artinya
layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan dan dikuasi oleh siswa
C.
Kaitan Tujuan Dengan Materi Pelajaran
Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan
tentang misi dan visi suatu lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan
pendidikan diturunkan dari visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus
dijadikan rujukan dalam proses pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang
sangat penting dalam sistem pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan
pembelajaran adalah jantungnya, dan suatu proses pembelajaran terjadi manakala
terdapat tujuan yang harus dicapai.
Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran.
Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi
pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar,
serta dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan
belajar siswa.
D.
Kaitan Evaluasi Dengan Materi Pelajaran
Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan
mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi
perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut
mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Kaitannya dengan materi pelajaran, dalam evaluasi
pembelajaran itu terdapat evaluasi masukan
pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik peserta didik, kelengkapan
dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan
tutor, kurikulum dan Materi Pelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai dengan
mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana pembelajaran berlangsung.
BAB III
PENUTUP
Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa
yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasi sebagai
berikut: Fakta, Konsep, Prinsip, Prosedur, dan Sikap atau Nilai. Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi: Prinsip-prinsip
yang dijadikan dasar dalam menentukan Materi Pelajaran adalah kesesuaian (relevansi),
keajegan (konsistensi), dan kecukupan
(adequacy). Langkah-langkah
penentuan Materi Pelajaran: identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar, identifikasi
jenis-jenis Materi Pelajaran, penentuan cakupan Materi Pelajaran, urutan materi
pembelajaran.
Analisis Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan
materi esensial dari keselulruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi
pelajaran minimal yang harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya.
Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran. Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam
menentukan materi pelajaran.
Evaluasi pembelajaran itu terdapat evaluasi masukan
pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik peserta didik, kelengkapan
dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan
tutor, kurikulum dan Materi Pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
lpp.uns.ac.id/wp.../PANDUAN-EVALUASI-PEMBELAJARAN.pdf
blog.unsri.ac.id/Agung/makalah/...tujuan-pembelajaran/.../11168
Tidak ada komentar:
Posting Komentar