PROTOZOA
Diajukan Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah Zoologi Invertebrata
Dosen : Sumiyati Sa’adah, M.Si
Disusun Oleh :
Nama :Darul Palah
Nim : 1210206022
Kelas : A
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Segala puji hanya
bagi Allah, Tuhan semesta alam. Karena atas karunia dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada
Nabi Muhamad saw. Makalah ini kami sampaikan kepada dosen mata kuliah Zoologi
Invertebrata untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Zoologi Invertebrata.
Kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen mata kuliah Zoologi
Invertebrata yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya, walaupun dalam
proses penyusunannya kami mengalami berbagai kesulitan, seperti terbatasanya
referensi.
Tetapi sangat
dimungkinkan dalam penyusunannya masih banyak kekurangan, baik dalam penyajian
materi maupun dalam penulisan, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan.Kami berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat
bagi kita semua. Amin.
Bandung, 17 Desember 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................
i
Daftar Isi.................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.....................................................................
1
C. Tujuan Pembahasan...................................................................
1
D. Manfaat Pembahasan................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Protozoa................................................................... 3
B. Karakteristik Protozoa............................................................... 3
C. Pengelompokkan Filum Protozoa.............................................. 6
BAB III KESIMPULAN..................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Banyak
sekali organisme mikroskopis yang dalam hidupnya tidak pernah melalui stadium
multisel. Tubuh organisme semacam ini merupakan suatu massa protoplasma tunggal
yang berupa sel saja, hanya terbagi menjadi sitoplasma dan nukleus.
Organisme-organisme ini disebut organisme uniseluler, yaitu sel tunggal yang
hidup sendiri dengan bebas. Organisme ini dapat berupa tumbuhan maupun hewan,
dengan tanda-tanda spesifik sebagai pembeda. Ada kalanya organisme uniseluler
tertentu sukar ditentukan penggolongannya, kadang dapat digolongkan ke dalam
tumbuhan, dan kadang digolongkan ke dalam hewan.
Saat
ini terdapat kesamaan pendapat, bahwa istilah tumbuhan dan hewan sukar
digunakan bagi organisme uniseluler, karena adanya kesamaan-kesamaan di dalam
semua organisme tersebut. Timbullah gagasan untuk menyebut organisme uniseluler
tersebut dengan Protista.
Protista
terbagi menjadi 3, yaitu Protista mirip hewan (Protozoa), Protista mirip
tumbuhan (Algae) dan Protista mirip jamur.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yang timbul sebagai berikut :
1.
Apa
itu Protozoa?
2.
Bagaimana
karakteristik dari organisme Protozoa?
3.
Bagaimana
pengelompokan dari Protozoa ?
C.
Tujuan
Pembahasan
Tujuan
dari dilakukannya pembahasan materi ini diantaranya adalah untuk menjawab rasa
ingin tahu kami mengenai rumusan masalah yang tersebut di atas, yaitu :
1.
Mengetahui
apa itu Protozoa.
2.
Mengetahui
karakteristik dari organisme Protozoa.
3.
Mengetahui
pengelompokan dari Protozoa.
D.
Manfaat
Pembahasan
Dengan
dilakukannya pembahasan mengenai Protozoa ini selain untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Zoologi Invertebrata, juga diharapkan menambah pengetahuan serta
memperluas cakrawala saya sebagai mahasiswa dalam hal kebiologian.
BAB II
PEMBAHASAN
PROTOZOA
A.
Pengertian
Protozoa
Protozoa berasal dari
kata protos yang berarti pertama dan zoon yang
berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama.[1]
Ukurannya antara 3 – 1000 mikron dan merupakan organisme mikroskopis bersifat
heterotrof. Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai
hewan yang merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan
hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel
antara lain membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.[2] Protozoa merupakan Protista yang ciri-cirinya
menyerupai hewan. Nama protozoa itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu protos
yang artinya pertama dan zoon/zoion yang artinya hewan. Sampai
sekarang, sekitar 50.000 spesies protozoa telah dideskripsikan.[3]
B.
Karakteristik Protozoa
a. Ciri-ciri umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal).
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus).
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof).
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit.
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup.
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella.
b. Tempat Hidup
Tempat hidupnya adalah tempat yang basah
yang kaya zat organik, air tawar atau air laut sebagai zooplakton, beberapa
jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak.
Bentuk
tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya.
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) atau bulu cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif
yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista.
Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan
memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa
akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan
berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat
sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada
umumnya berkembangbiak dengan membelah diri.[4]
Protozoa
memiliki ciri khas sebagai berikut :
1.
Heterotrof
Protozoa merupakan organisme heterotrof. Protozoa makan
dengan cara menelan bakteri, jenis protozoa lain, atau detritus (materi organik
dari organisme mati).
2.
Di
perairan, protozoa adalah penyusun zooplankton.
3.
Makanan
protozoa seperti bakteri, jenis protista lain, atau detritus (materi organik
dari organisme mati).
4.
Tidak
memiliki dinding sel
Protozoa umumnya tidak tidak memiliki dinding sel.
Tubuhnya dipisahkan dari lingkungan luar oleh membran sel. Membran ini memiliki
komposisi yang bervariasi, biasanya mengandung silika atau kalsium karbonat.
5.
Berukuran
mikroskopis
Sebagian besar Protozoa merupakan organisme mikroskopik, namun
beberapa memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, sehingga dapat dilihat tanpa
menggunakan mikroskop.
Ukuran protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron dan
ada yang mencapai 6mm, meskipun jarang.[5]
6.
Memiliki
alat gerak
Umumnya, anggota protozoa dapat bergerak dengan bebas.
Alat geraknya yang berupa bulu getar (silia), bulu cambuk (flagel), dan kaki
semu (pseudopodia).
7.
Hidup
bebas atau sebagai parasit
Protozoa ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup
sebagai parasit. Protozoa yang hidup bebas dapat ditemukan di habitat air laut,
perairan tawar dan tanah yang lembab. Protozoa yang melayang-layang di air
biasa disebut plankton atau zooplankton. Beberapa protozoa parasit menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan.
8.
Memiliki
fase aktif dan dorman.
Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif bersifat
aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista/kista.
Bentuk tropozoit terbentuk selama kondisi lingkungan memungkinkan
untuk mencari makan dan bereproduksi. Jika kondisi tidak memungkinkan bagi
kehidupan tropozoit, protozoa akan membentuk sista. Pada saat dalam bentuk
sista, protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.[6]
C.
Pengelompokan Protozoa
Protozoa memiliki 4
kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya:[7]
a.
Cilliata
Cilliata
berasal dari kata cillia yang berarti bulu getar (silia). Jadi cilliata
merupakan organisme yang tubuhnyaditumbuhi bulu getar atau sillia. Fungsi bulu
getar atau silia yaitu untuk bergerak dan mencari makan.[8]
Siliata
banyak terdapat di laut yang mengandung zat organik tinggi dan peraairan tawar
seperti sawah, rawa dan tanah berair.
Karakteristik utama dari siliata adalah alat getar berupa bulu
getar (silia) pada seluruh permukaan tubuhnya. Silia ini pada sejumlah spesies
diubah menjadi gelang, bulu kejut, dan jambul. Selain untuk alat gerak, silia
juga berfungsi untuk menangkap makanan.
Karakteristik unik yang dimiliki siliata adalah adanya
dua jenis inti pada setiap individu. Nukleus besar disebut makronukleus, dan
nukleus kecil dinamakan mikronukleus. Biasanya dalam satu individu,
mikronukleus berjumlah lebih banyak daripada makronukleus. Makronukleus
berperan dalam pengaturan sel, pertumbuhan, dan perkembangbiakan.
Adapun mikronukleus berperan dalam reproduksi seksual.
Bahan inti mikronukleus dipertukarkan ketika terjadi konjugasi.[9]
Silia
merupakan kelompok terbesar di Fillum Protozoa dengan jumlah anggota mencapai
8000 spesies.
Beberapa
contoh siliata :
a.
Paramecium caudatum
Bentuk tubuhnya seperti sendal dengan permukaan tubuh
dipenuhi silia sebagai alat gerak. Bagian posterior meruncing dan bagian
anterior tumpul.[10]
Paramecium caudatum
Perkembangbiakan Paramecium adalah dengan cara:
Ø
Aseksual atau dengan
cara membelah diri yaitu dengan pembelahan biner dimana sel membelah menjadi 2
kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst. Pembelahan diawali dengan pembelahan
mikronukleus dan diikuti dengan pembelahan makronucleus.
Ø
Seksual atau
perkembangbiakan secara kawin. Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel
pada bagian mulut sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami
konjugasi. Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan
melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari sel
yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya.[11]
b.
Stylonichia sp
Bentuk
tubuhnya mirip dengan Paramecium sp namun silianya berkelompok dinamakan
sirus dengan bentuk seperti duri-duri. Hidup di perairan yang banyak mengandung
sampah organik.
c.
Vorticella sp
Bentuknya
seperti lonceng, bertangkai panjang dengan sillia di sekitar mulutnya. Hidupnya
berkoloni.
d.
Balantidium coli
Bentuknya
bulat telur. Hidup di usus babi, bisa juga pada manusia. Dapat juga menyebabkan
diare, disebut balantidias.
e.
Stentor sp
Bentuknya
seperti terompet dengan tangkai yang panjang dan silia di sekitar mulutnya. Stentor
hidup menetap di dasar perairan.[12]
b.
Rhizopoda
atau Sarkodina
Rhizopoda berasal dari kata rhizao yang berarti akar dan podos
yang berarti kaki. Jadi rhizopoda artinya kaki yang berbentuk seperti akar.
Fillum rhizopoda disebut juga sarcodina yang berasal dari kata Sarcodes
yang berarti daging, karena bentuknya yang seperti gumpalan daging.
Rhizopoda/sarcodina bergerak dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia yang
merupakan bentuk penonjolan atau penjuluran dari protoplasmanya. Pseudopodia
pada rhizopoda ada beberapa tipe :
a.
Tipe
Lobadia
Ujung penjulurannya
tumpul seperti tabung dan protoplasmanya terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.
b.
Tipe
Filopodia
Ujung penjulurannya
runcing dan biasanya bercabang. Protoplasmanya tersusun dari ektoplasma dan
plasma saja.
Selain digunakan untuk bergerak, pseudopodia memang
digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan rhizopoda berupa organisme kecil-kecil
seperti bakteri, alga, bahkan protozoa lain.
Contoh rhizopoda yang paling terkenal adalah Amoeba
sp. Secara struktural Amoeba dilimdungi oleh membran sel dan
di dalam sitoplasmanya terdapat organel seperti nukleus, vakuola kontraktil,
dan vakuola makanan. Ukuran tubuh Amoeba berkisar antara 200-300 mikron.
Amoeba ada yang hidup di luar tubuh organisme (ektoamoeba) misalnya Amoeba
proteus. Namun ada juga yang hidup di dalam tubuh organisme (entamoeba)
misalnya Entamoeba histolytica yang sifatnya parasit dalam tubuh
manusia.
Respirasi Amoeba dilakukan secara difusi melalui
seluruh permukaan tubuhnya. Proses pencernaannya dilakukan secara fagositosis
dan makanannya berupa alga, bakteri, protozoa lain, dan tumbuhan yang sudah
mati. Reproduksinya dilakukan secara vegetatif dengan membelah diri.
Adapun jenis rhizopoda lain adalah :
a.
Arcella
sp
Terdapat di air tawar,
bentuknya seperti arloji, dan mempunyai rangka luar dari zat kitin.
b.
Diflugia
sp
Terdapat di air tawar,
bentuknya lebih panjang dari Arcella dan tubuhnya dapat mengeluarkan
lendir untuk melekatkan pasir
c.
Entamoeba
coli
Hidup dalam usus besar
manusia, membantu pembusukan sisa-sisa makanan dan pembentukkan vitamin K.
Namun kadang-kadang dapat menyebabkan diare.
d.
Entamoeba
gingivalis
Hidup dalam rongga
mulut, di sela-sela gigi dan gusi, dan dapat menyebabkan penyakit pada gusi
(ginggivitis)
e.
Foraminifera
Hidup di laut, rangka
luar tubuhnya tersusun dari zat kapur atau silika. Foraminifera yang
telah mati akan membentuk endapan yang disebut tanah globigerina dan dijadikan
petunjuk adanya minyak bumi.
f.
Radiolaria
(Heliospera)
Terdapat di laut, rangka
luar tubuhnya tersusun dari zat kersik. Endapan rangka tubuhnya membentuk tanah
radiolaria dan digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. [13]
Sebagian kecil rhizopoda yang hidup sebagai parasit adalah
Entamoeba histolytica dan Entamoeba Coli yang menyebabkan diare pada manusia.
Di dalam bagian sel amoeba terdapat vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
Vakuola makan berfungsi sebagai alat pencernaannya. Adapun vakuola kontraktil
berguna sebagai organ ekskresi untuk mengeluarkan zat sisa makanan dan juga
untuk menjaga tekanan osmosis sel.[14]
c.
Flagellata
atau mastigofora
Flagellata berasal dari kata flagellum yang
berarti bulu cambuk. Jaadi, organisme yang termasuk fillum Flagellata semuanya
memiliki bulu cambuk . fillum flagellata disebut juga mastigophora (mastix :
bulu cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain sebagai alat gerak
juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan.[15]
Flagel juga berfungsi sebagai alat indera. Kelompok
flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa anggotanya memiliki
klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke dalam alga. Berdasarkan ada
tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan zooflagellata.
Fitoflagellata
Merupakan anggota flagellata yang dapat melakukan fotosintesis.
Contoh fitoflagellata adalah Euglena viridis, Dinoflagellata dan
Volvox.
·
Euglena
Ciri utama Euglena
adalah adanya satu atau dua flagel berukuran panjang di bagian ujung anterior.
Euglena memiliki keunikan dengan adanya alat penerima cahaya (fotoreseptor)
berwarna merah yang disebut dengan stigma. Fotoreseptor ini berfungsi sebagai
alat indra yang membedakan gelap dan terang.
Euglena viridis
·
Dinoflagellata
Dinoflagellata umumnya
merupakan organisme uniseluler dengan dua flagel yang akan lepas ketika dia
membentuk kista. Ada pula Dinoflagellata yang kehilangan flagelnya dan menjadi
nonmotil. Beberapa spesies Dinoflagellata mengeluarkan pendar cahaya dari
tubuhnya.
·
Volvox
Merupakan fitoflagellata
berbentuk tubuh bulat dengan dua atau empat flagel pada setiap selnya.
Flagel-flagel ini dihubungkan oleh rantai protoplasma.
Zooflagellata
Zooflagellata
merpakan flagellata yang tidak memiliki klorofil. Contoh yang terkenal dari
zooflagellata adalah Trypanosoma dan Leishmania yang bersifat
parasit pada manusia dan hewan.
·
Trypanosoma
Trypanosoma memiliki tubuh berbentuk pipih panjang
seperti daun. Infeksi karena Trypanosoma disebut tripanosomiasis. Trypanosoma
memiliki hospes perantara hewan-hewan pengisap darah.
·
Leishmania
Leishmania menyebabkan
penyakit pada sel endotelium pembuluh darah. Infeksi karena Leishmania disebut
leishmaniasis.
d.
Sporozoa
atau apikompleksa
Yaitu protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Sporozoa
atau apikpompleksa merupakan golongan protista yang tidak memiliki alat gerak
khusus. Gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.
Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan maupun
manusia dengan menyerap makanan dari dalam tubuh inangnya. Salahsatu jenis
sporozoa yang hidup sebagai parasit adalah Plasmodium yang menyebabkan
penyakit malaria. Penyebaran penyakit malaria terjadi dengan bantuan nyamuk Anopheles
betina yang banyak hidup di daerah rawa[16]
Siklus hidup plasmodium
Plasmodium masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk Anopheles betina. Di dalam tubuh manusia, Plasmodium menyerang sel darah
merah dan sel hati.
Dikenal ada 4 jenis Plasmodium yang menyebabkan
penyakit malaria, yaitu
1.
Plasmodium
vivax
2.
Plasmodium
ovale yang menyebabkan
penyakit malaria tertiana,
3.
Plasmodium
falciparum menyebabkan penyakit
malaria tropikana, dan
4.
Plasmodium
malariae menyebabkan penyakit
malaria kuartana.
Siklus hidup Plasmodium terbagi menjadi dua, yaitu di dalam
tubuh manusia dan di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. Tahukah anda mengapa
penyakit malaria tersebar melalui gigitan nyamuk Anopheles betina? Tahap-tahap
siklus hidup Plasmodium dapat dilihat pada gambar di atas.
1.
Fase
dalam tubuh manusia (fase aseksual)
Ketika nyamuk Anopheles betina menggigit manusia,
melalui air liur, sporozoid Plasmodium (berbentuk pipih, bergerak) masuk ke
dalam tubuh, mengikuti aliran darah hingga akhirnya mencapai sel-sel hati atau
sistem limfa. Dalam sel-sel hati, sporozoid membelah membentuk sel-sel baru
yang disebut merozoid. Merozoid dapat menginfeksi sel-sel hati yang lain dan
menyerang eritrosit. Eritrosit yang diserang merozoid akan pecah. Merozoid akan
membelah dengan sangat cepat, sehingga banyak sekali eritrosit yang pecah. Oleh
karena itu, penderita akan menunjukkan gejala anemia. Pada saat eritrosit
pecah, suhu tubuh penderita akan naik. Siklus pembentukan merozoid akan
berulang setiap 48 atau 72 jam, atau dalam waktu tidak tentu bergantung pada
jenis Plasmodium.
2.
Fase
dalam tubuh nyamuk (fase seksual)
Fase seksual Plasmodium mulai terjadi ketika merozoid
tumbuh menjadi sel penghasil gamet (gametosit). Terdapat dua macam gametosit,
yaitu makrogametosit (penghasil gamet betina) dan penghasil mikrogametosit
(penghasil gamet jantan). Gametosit ini hanya dapat dihasilkan dalam tubuh
nyamuk Anopheles betina. Jadi, sekarang kalian mengetahui mengapa penyakit
malaria ditularkan melalui vektor nyamuk Anopheles betina.[17]
BAB III
KESIMPULAN
Protozoa berasal dari kata protos yang berarti pertama
dan zoon yang berarti hewan sehingga disebut sebagai hewan pertama. Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang
merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista.
Ciri-ciri
umum :
1. Organisme uniseluler (bersel tunggal).
2. Eukariotik (memiliki membran nukleus).
3. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
4. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof).
5. Hidup bebas, saprofit atau parasit.
6. Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup.
7. Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella.
Protozoa memiliki 4
kelas yang dibedakan berdasarkan alat geraknya,
a.
Cilliata
b.
Rhizopoda
c.
Flagellata
d.
Sporozoa/Apikompleksa
DAFTAR PUSTAKA
Sumiati Sa’adah. 2010.Materi Pokok
Zologi Invertebrata. Bandung
Anshori. Moch. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta ; Depdiknas
Aziz, Abdul. 2008. Dan Alampun Bertasbih.
Jakarta; Balai Pustaka.
Ensiklopedi
SAINS dan Kehidupan. Pusat Perbukuan Proyek Pengembangan Sistem dan Standar
Pembukuan Dasar dan Menengah;Depdiknas. 2003
Pitriana, Pipit. 2008. Bioekspo;Menjelajah Alam
dengan Biologi. Solo; Wangsa Jatra Lestari.
Pratiwi, D.A. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA.
Jakarta;Erlangga.
http://searimba.blogspot.com
[1] Ensiklopedi SAINS dan Kehidupan. Pusat
Perbukuan Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pembukuan Dasar dan
Menengah;Depdiknas. 2003
[2] http://searimba.blogspot.com
[3] Pitriana, Pipit. 2008. Bioekspo;Menjelajah Alam dengan Biologi.
Solo; Wangsa Jatra Lestari
[4] Op.Cit. http://searimba.blogspot.com
[5] ibid
[6] Pratiwi, D.A. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA.
Jakarta;Erlangga.
[7] Op.Cit. http://searimba.blogspot.com
[8] Aziz, Abdul. 2008. Dan Alampun Bertasbih.
Jakarta; Balai Pustaka.
[9] Op.Cit. Pitriana
[10] Op.Cit. Aziz, Abdul.
[11] http://www.EDU2000.com
[12] ibid
[13] Op.Cit Aziz Abdul
[14] Op.Cit Pitriana
[15] Op.Cit Aziz Abdul
[16] Op.cit.
Pitriana.
[17] Anshori. Moch. 2009.
Biologi 1; Untuk sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X.
Jakarta; Depdiknas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar