BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kepemimpinan
mempunyai arti yang sangat beragam , bahkan dikatakan bahwa definisi
kepemimpinan sama banyak dengan orang yang berusaha mendefinisikannya. Para
peneliti biasanya mendefinisikan kepemimpinan sesuai dengan perspektif individual
dan asfek dari penomena yang paling
menarik perhatian mereka.
Adapun
kepemimpinan itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menggerakan,
mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasihati, membina,
membimbing, melatih, menyuruh, memerintah, melarang dan bahkan menghukum
seluruh sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan secar
efektif dan efisien.
Dari pemaparan kepemimpinan diatas
mungkinlah jelas tentang kepemimpinan, namun tentang model-model masih belum
karena suatu model adalah suatu penelitian yang setiap saat bisa digugurkan
antara satu model dengan model yang lain, karena sebuah model dalam
kepemimpinan bersifat dinamis, dan mungkin hal inilah yang akan kita bahas dan
menjadi pokok suatu permasalahan antara satu model dengan model yang lain. Dalam kesempatan ini kita akan membahas tentang model
terbaru (sekarang) yakni model
Transformatif, model yang dianggap lebih efektif dari
model-model kepemimpinan sebelumnya.
B.
Tujuan Pengembangan Model
Adapun tujuan
dari pengembangan model tranformatif ini yakni:
1.
Mengetahui dan
mengerti tentang model kepemimpinan Transformatif.
2.
Mendeskripsikan
model kepemimpinan transformatif.
3.
Mengerakkan atau
mengarahkan personil dalam institusi menggunakan model transformatif guna
menyelesaikan tugas sehingga tercapailah tujuannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Kepemimpinan
transformatif adalah kemampuan seorang pemimpin dalam bekerja dengan dan atau
melalui orang lain untuk menstranformasikan secara optimal sumber daya organisasi
dalam rangka mencapai tujuan sesuai dengan target capaian yang telah
ditetapkan.
Kepemimpinan transformatif juga dapat didefinisikan sebagai kepemimpinan dimana para
pemimpin menggunakan kharisma mereka untuk melakukan transformasi dan merevitalisasi
organisasinya. Akan tetapi, kepemimpinan transformatif berbeda dengan
kepemimpinan kharismatik ala soekarno atau soeharto.
Para pemimpin yang transformatif lebih mementingkan
revitalisasi para pengikut dan organisasinya secara menyeluruh. Pemimpin yang transformatif lebih
memposisikan diri mereka sebagai mentor yang bersedia menampung aspirasi para
bawahannya. Pemimpin yang transformatif lebih menekankan pada bagaimana
merevitalisasi institusinya, baik dalam level organisasi maupun negara. Secara
lebih detil, para pemimpin yang trasformatif memiliki ciri-ciri berikut.
·
Pertama, Pemimpin
yang Transformatif memiliki karisma yang dapat menghadirkan sebuah visi yang
kuat dan memiliki kepekaan terhadap misi kelembagaannya.Ini berarti setiap
gerak dan aktivitasnya senantiasa disesuaikan dengan visi dan misi
organisasinya. Inilah yang dijadikan sebagai acuan untuk tetap konsisten dalam
mengimplementasikan kebijakan-kebijakannya.
·
Kedua, Pemimpin yang Tranformstif senantiasa menghadirkan stimulasi
intelektual. Artinya, mereka selalu membantu dan mendorong para pengikutnya
untuk mengenali ragam persoalan dan cara-cara untuk memecahkannya.
·
Ketiga, pemimpin yang transformatif memiliki
perhatian dan kepedulian terhadap setiap individu pengikutnya. Mereka
memberikan dorongan, perhatian, dukungan kepada pengikutnya untuk melakukan hal
yang terbaik bagi dirinya sendiri dan komunitasnya.
·
Keempat, pemimpin transformatif senantiasa
memberikan motivasi yang memberikan inspirasi bagi pengikutnya dengan cara
melakukan komunikasi secara efektif dengan menggunakan simbol-simbol, tidak
hanya menggunakan bahasa verbal.
·
Kelima, mereka berupaya meningkatkan kapasitas
para pengikutnya agar bisa mandiri, tidak selamanya tergantung pada sang
pemimpin. Ini berarti pemimpin
transformatif menyadari pentingnya proses kaderisasi dalam transformasi
kepemimpinan berikutnya. Ini berbeda dengan model kepemimpinan karismatik yang
memosisikan para pengikutnya tetap lemah dan tergantung pada dirinya tanpa
memikirkan peningkatan kapasitas dari para pengikutnya.
·
Keenam, para pemimpin transformatif lebih banyak
memberikan contoh ketimbang banyak berbicara. Artinya, Ada sisi keteladanan
yang dihadirkan kepada para pengikutnya dengan lebih banyak bekerja ketimbang
banyak berpidato yang berapi-api tanpa disertai tindakan yang konkrit.
Contoh
pemimpin yang mempunyai model transformatif yaitu Barack Obama. Obama merupakan tipe pemimpin yang
transformatif, bukan
transaksional. Pemimpin transformatif bukan cuma dibentuk lewat pengalaman,
tetapi sejatinya dilahirkan untuk memimpin.
Pemimpin transformatif dikaruniai kharisma. Pemimpin karismatis tecermin
dari cahaya wajah, tutur bahasa, bahasa tubuh, kepemimpinan, dan
intelektualitasnya. Pemimpin
transformatif yang kharismatis
memodali diri dengan gagasan ideal tentang bangsanya. Ia selalu berada dalam
posisi berjuang di depan tanpa pernah meninggalkan yang di belakang.
Dalam perspektif kepemimpinan transformatif tadi, sekat yang
membatasi antara peran kaum muda dan golongan tua justru menjadi jembatan dalam melakukan proses transformasi
kepemimpinan.
Persoalan sesungguhnya justru terletak pada bagaimana
membangun mekanisme dan sistem transformasi kepemimpinan. Hal itu hanya bisa
berjalan jika ada visi dan konsistensi yang kuat dalam jiwa seorang pemimpin.
Dan, itu bukan monopoli kaum tua atau kaum muda saja
Dari paparan keenam ciri pemimpin transformatif adalah
didasari dengan spirit perubahan, maka dapat diringkas adanya esensi yang
paling mendasar, yaitu pemimpin yang mempunyai konsistensi mewujudkan keadilan
sisoal bagi masyarakatnya. Keadilan sosial itu akan terwujud bila mana pemimpin
secara institusi mampu menghasilkan kebijakan sosial yang merepresentasikan
segala isu-isu bersama, dengan perundang-undangan. Dan kebijakan sosial akan
terlahir bila mana pemimpin mampu menyerap segala keluh masyarakat.
Lahirnya kebijakan pemerintah sekarang yang sering kali
dirasa tidak berpihak pada masyarakat, dan banyaknya oposisi politik yang tidak
jarang mengganggu kesetabilan roda pemerintahan, sudah menjadi bukti betapa
sulitnya kita menemukan pemimpin yang transformatif tentunya yang juga
mempunyai kharisma. Terlepas dengan konsep demokrasi, karena demokrasi bukanlah
konsep untuk meluluhkan kharisma
pemimpin.
Munculnya Megawati-Prabowo, SBY-Boediono, dan Jusuf Kalla-Wiranto
yang kesemuanya berusia 60 tahun keatas, salah satu indikasi bahwa inilah
pentas drama politik nasional kaum kemapanan akan lahir. Tentu harapan kita
muncul pemimpin yang mempunyai spririt perubahan, energik, inovatif, mandiri
dan berharisma (mampu menggiring masa dengan gagasannya). Dan karakter seperti
itu sejatinya ada dikalangan muda.
Sebenarnya masih banyak cara lain untuk mewujudkan pemimpin
transformatif di 2014, terutama kaum pegiat bangsa yang masih mempunyai
semangat idealisme. Yaitu gerakan yang tersusun dengan apik. Kami memfokuskan pada kalangan intelektual.
Komunitas ini tidak akan bergerak sendiri, mereka pada umumnya mempunyai
komunitas, seperti Perguruan Tinggi, OKP, LSM.
DAFTAR
PUSTAKA
Ara
hidayat, dkk. 2009.Pengelolaan Pendidikan.Bandung:
Pustka Educa.
Kartono,Kartini.2005.
Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
http://uwiemolor.wordpress.com/2009/11/10/teori-teori-kepemimpinan/
MODEL
KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF
Disusun untuk memenuhi
salah tugas mata kuliah
Pengelolaan
Pendidikan
Disususn
oleh :
Alex Dzul Malik
Parwasa 1210206006
Endah Hidayah 1210206030
Intan Nisa 1210206046
Pendidikan
Biologi A / III
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SUNAN
GUNUNG DJATI
BANDUNG
2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar